Saksi Penembakan Kereta Bawah Tanah New York: Dia Duduk Disebelah Saya
arnews – Seorang penumpang kereta bawah tanah, Hourari Benkada (27 tahun) tidak pernah menyangka orang yang duduk disampingnya saat menaiki kereta adalah pelaku penembakan.
Dia mengatakan, pelaku duduk di sebelahnya saat penembakan itu terjadi. Dia mengaku lututnya gemetar untuk hanya sekedar melarikan diri.
“Saya merasa terkejut, saya merasa gemetar, saya tidak tahu apakah saya bisa naik kereta lagi atau tidak,” kata Benkada kepada CNN.
Benkeda yang merupakan sorang manajer rumah tangga di Hotel New Yorker, mengatakan dia naik di gerbong terakhir kereta N dan duduk di sebelah seorang pria dengan tas dan mengenakan rompi MTA.
Bekenda mengatakan pria yang duduk disebelahnya mulai melepaskan “(seperti) bom asap” dan mulai menembak sekitar 20 detik setelah kereta lepas landas. Penembakan itu berlangsung hampir selama dua menit menurut pengakuan Bankada.
Pada saat kejadian Benkada mengatakan dia fokus untuk menolonng seorang wanita hamil yang dia khawatirkan akan terluka ketika orang-orang berlarian ke gerbong depan untuk menyelamatkan diri.
Bekenda sendiri mengalami luka tembak pada bagian belakang lutut dan keluar dari sisi lainya.
“Rasa sakit terburuk sepenjang hidupku,” kata Bakenda.
Petugas mengatakan sebanyak 29 korban luka-luka telah dirawat di tiga rumah sakit yang bebeda, dan 10 lainya mengalami luka tembak, dimana lima dari sepuluh korban luka tempak mengalami kritis.
Tragedi penembakan massal itu terjadi di stasiun kereta bawah tanah Brooklyn, New York, pada Selasa (12/4) sekitar pukul 08:30 di kereta N yang menuju ke Manhattan.