arnews – Rusia mengumumkan keluar dari proyek Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang melibatkan banyak negara pada 2024.
Khal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Antariksa Rusia atau Roscosmos yang baru dilantik Presiden Vladimir Putin, Yuri Borisov, Selasa (26/7).
“Anda tahu bahwa kami bekerja sama dengan internasional di Stasiun Luar Ankasa Internasional. Tidak diragukan lagi kami akan memenuhi semua kewajiban kami kepada mitra kami, tetapi keputusan untuk meninggalkan stasiun setelah 2024 telah dibuat,” kata Borisov, dikutip dari CNN, Selasa (26/7).
Borisov tidak menampik mulai saat ini pihaknya akan mulai membentuk stasiun orbit Rusia.
“Saya piker pada saat ini, kita akan membentuk stasiun orbit Rusia,” kata Borisov.
Penarikan diri Rusia dianggal menjadi pukulan yang cukup telak bagi ISS, karena merupakan rancangan kerja sama internasional selama beberapa dekade yang melibatkan banyak negara, terutama Rusia.
Pengumuman itu muncul ketika perang di Ukraina membuat terjadinya ketegangan antara Rusia dengan Amerika Serikat dan Eropa.
Sebelumnya Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan menghentikan oprasional Stasiun Luar Angkasa internasional (ISS) pada 2030, setelah itu ISS akan dijatuhkan di Samudra Pasifik pada 2031.
ISS dinilai sangat berjasa bagi perkembangan dunia sains dan teknologi dan proyek ambisius NASA, Jepang, Kanada, Rusia dan Eropa. Laboratorium luar angkasa itu sudah digunakan oleh 19 negara dan dikunjungi 200 astronot.
ISS sendiri diluncurkan pada November 1998 dan dirancang bertahan selama 15 tahun, namun faktanya ISS bisa bertahan selama 22 tahun.
