arnews – Presiden Vladimir Putin meminta dewan Rusia untuk memperketat langkah-langkah anti-teror menyusul serangan yang terjadi di perbatasan negara itu.
Menurut Putin, mereka perlu membahas “tindakan atni-terorsisme” tambahan untuk mengamankan fasilitas yang dikontrol badan penegak hukum, seperti dikutip dari Reuters. Jumat (3/3).
Pada Kamis, Putin mengatakan Rusia telah menghadapi “serangan teroris” di perbatasan Ukraina, Bryansk selatan.
Ia Kemudian berjanji akan menghabisi kelompok yang menembaki warga sipil.
Sebelumnya, pasukan Ukraina dilaporkan menembak artileri di Bryansk dan Kursk. Imbans dari serangan itu, Beberapa bangunan dan tempat tanggal mengalami kerusakan.
Beberapa orang juga dipalorkan menjadi korban tewas dan mengalami luka-luka.
Gubernur Kursk Roman Starovit mengatakan pasukan Ukraina meluncurkan tembakan di desa Takino sekitar pukul 11/17 waktu setempat.
Di saat yang sama, Gubernur Bryansk Aleksandr Bogomaz menyatakan Desa Sushany dan Lyubechaene diserang menggunakan mortar dan pesawat tak berawak.
“Kelompok itu membakar mobi. Imbas dari serangan itu, warga sipil tewas, dan anak usai 10 tahun terluka,” kata Bogomaz, dikutip dari RT.