arnews – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, memecat putra sulungnya Shotaro Ksihida dari jabatan skretaris, gara-gara menggelar pesta akhir tahun di kediaman resmi PM Jepang akhir Desember lalu.
Majalah mingguan Shukan Bunshun menerbitkan foto Shotaro dan 10 temannya berpose di karpet merah di kediaman resmi perdana Menteri seolah berpose seperti para anggota cabinet yang baru diangkat.
Foto lain, yang diduga diambil pada 30 Desember 2022, juga menunjukan Shotaro berdiri di podium, seolah-olah tengah mengadakan konferensi pers.
“Sebagai sekretaris urusan politik (perdana Menteri) tindakannya tidak pantas dan saya menutuskan untuk menggantikannya agar dia bertanggungjawab,” kata Kishida dalam pernayataanya, seperti dikutip The Guardian.
Kisihida mengatakan posisi Shotaro akan digantikan oleh asisten pribadi lamanya, Takayoshi yamamoto.
PM Jepang berusia 65 tahun itu mengakui telah menegur putranya dengan keras atas tindakan tersebut. Namun kritik public dan oposisi terus bergema, menuduh Kishida melakukan nepotisme.
Ini bukan kali pertama Shotaro dikritik karena menyalahgunakan jabatan resminya.
Januari lalu saat menemani sang ayah, Shotaro ditegur karena menggunakan mobil Kedutaan untuk perjalanan pribadi di Inggris dan Paris.
Shotaro mulai bekerja untuk ayahnya pada Maret 2020 setelah resign dari pekerjaan sebelumnya. Kishida mengklai penunjukan Shotaro sebagai sekretaris politik karena ‘kepribadian dan wawasannya’.