arnews – Sebanyak 33 orang tewas dalam pembunuhan massal di kompleks biasa Buddha di Desa Nam Neint, Negara Bagian Shan, Myanmar.
Kelompok pemberontak bersenjata, Pasukan Pertahanan kebangsaan Keranny (Karenny Nationalities Defence Force/KDNF) melaporkan junta Myanmar menembak mati 33 orang yang ada di biara itu. Tiga dari total tewas itu merupakan biksu Buddha.
Pasukan Pertahanan Pa0O (Pa-O National Defence/PDF) melaporkan serangan junta itu menewaskan 22 warga sipil.
Dilansir AFP, Pihak KDNF dan PDF menyebut penembakan itu terjasi karena pada Sabtu (11/3) saat pasukan junta memasuki desa.
Juru Bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun mengakui bahwa terjadi bentrikan di Desa Nam Neint pada Sabtu akhir pekan lalu dengan beberapa warga dan milisi anti-junta militer tewas.
Namun dia membantah pasukannya melakukan pembunuhan massal dan menuding PDF yang menjadi dalang dibalik peristiwa itu.
Sementara itu, sejumlah foto yang dibagikan KNDF di Facebook menunjukan kayat-mayat bergelimpangan di tanah, dengan beberapa mengenakan jubah biarawan.
Sejak junta Myanmar melakukan kudeta dua tahun lalu, negara Asia Tenggara itu menglamai konflik internal. Junta Myanmar tak henti-henti memarangi PDF di sebagian besar negara tersebut.
Penduduk dan media setempat pun kerap melaporkan mengenai serangkaian aksi pembunuhan dan pembakaran oleh pasukan junta.
