arnews – Menpora RI Dito Ariotedjo menyebut pembukaan Piala Dunia U-17 2023 yang bakal digelar di Jakarta Internasional Stadium (JIS) tidak boleh terlalu spektakuler.
Pembukaan Piala Dunia U-17 2023 dijadwalkan berlangsung 10 November mendatang. Dito mengatakan FIFA memiliki aturan soal seremoni turnamen junior yang tidak perlu sebesar ajang Piala Dunia senior.
“Belum [ada detail agenda], kemarin dari inspeksi FIFA yang memberi catatan dan kita bereskan lagi. Nanti FIFA datang lagi dan barulah kita mempersiapkan opening dan closing,” kata Dito di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (9/8).
“Tadi Pak Ketua PSSI [Erick Thohir] menyampaikan karena ini U-17 maka ada aturan dari FIFA bahwa tidak boleh terlalu spektakuler. Jadi ada aturan tersendiri setiap level baik di Piala Dunia U-17, U-20 dan senior,” katanya.
Indicator spektakuler yang dimaksud FIFA adalah Jumlah penonton dan konten acara selama penyenggaraan ajang dua tahunan itu. Kemenpora akan membicarakan topik ini setelah FIFA melakukan kunjungan lanjutan pada akhir Agustus mendatang.
“Dari Jumlah penonton dan kayaknya dari konten kemeriahan acaranya juga dicek oleh FIFA. Saya belum dapat detail dari FIFA. Yang pasti ini dijaga betul agar tidak begitu spektakuler,” ucapnya.
Dito juga menyoroti soal kemungkinan pembatasan penonton demi memenuhi kriteria FIFA soal kemegahan acara. Ia mengisyaratkan bakal mempertimbangkan animo penonton agar keputusan yang diambil dapat tepat guna.
“Ini sedang dibicarakan dengan FIFA. Kalau animonya besar kan saying kalau tidak difasilitasi,” katanya.
Dito berharap masyarakat tidak memasang harapan tinggi untuk kemeriahan Piala Dunia U-17 2023. Ia menyebut kemungkinan seremoni pembukaan tidak akan semegah Asian Games 2018.
“Enggak, enggak [seperti Asian Games]. Asian Games itu spektakuler. Jadi jangan terlalu berekspetasi tinggi,” katanya.
Hal serupa disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Ia mengajak masyarakat tidak membayangkan seremoni sebesar Piala Dunia senior.
“Pembukaan ada di JIS, penutupan ada di Solo. Tapi ini pembukaan jangan berkonotasi seperti World Cup. Jadi ini tidak sebesar itu,” kata Erick.