arnews – Mahamadou Diawara memutuskan untuk meninggalkan Prancis U-19 karena dilarang menjalani ibadah puasa Ramadan.
Dikutip dari WSPN, seorang sumber menyampaikan bahwa Mahamadou telah meninggalkan skuad Prancis U-19 setelah mengetahui Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) telah menerapkan aturan baru yaitu melarang muslim berpuasa selama Ramadan saat berlatih bersama Timnas.
“Diawara merasa tidak nyaman dengan aturan baru yang diterapkan mulai dari level U-16 hingga tim senior dan memutuskan pergi [dari Timnas] dan kembali ke klubnya Lyon,” kata sumber ESPIN.
FFF pun mengonfirmasi bahwa Diawara telah kembali ke klub. Sebagai gantinya, FFF memanggil Dehmaine Tabibu Assoumani dari Nantes.
Sementara pada rabu (20/3), Presiden FFF Phillipe Diallo menjelaskan bahwa penerapan aturan baru mengenai pemain yang berpuasa Ramadan saat bertugas di Timnas Prancis adalah untuk mengedepankan prinsip netralitas dan memastikan bahwa agama tidak mengganggu seorang atlet.
“Peraturan FFF yang baru menyatakan bahwa pemain yang dipanggil oleh tim nasional Prancis tidak boleh berpuasa selama bulan Ramadan,” tulis ESPN.
Aturan itu pun diinformasikan oleh pelatih kepala Timnas Prancis mulai dari pelatih Prancis U-16 Lionel Rouxel hingga Timnas senior Didier Deschamps. Namun aturan tersebut tidak disukai pemain muda maupun senior.
“Beberapa pemain tidak senang dengan keputusan ini. Mereka percaya bahwa agama mereka tidak dihormati dan mereka juga tidak dihormati. Namun beberapa pemain tidak ingin menimbulkan keributan. Tapi Mahamadou Diawarra tidak senang dengan aturan itu sehingga dia pergi [dari Timnas],” kata seorang agen pemain dari ESPN.