arnews – Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll penyoroti pemain-pemain PSM Makassar yang mudah jatuh dalam laga Liga 1 di SUGBK, Senin (3/7) dan ikut mengomentari wasit yang dianggap tidak bertindak tepat merespon situasi tersebut.
Doll menggarisbawahi momen para pemain PSM sering jatuh Sehingga membuat laga terhenti. Di laga tersebut, PSM bisa memimpin 1-0 lewat Kenzo Nambu dan keunggulan itu berthan hingga memasuki 10 menit akhir pertandingan.
“Wasit membiarkan pemain bertumbangan dan ini menyedihkan untuk sepak bola Indonesia. Setiap tiga menit pemain tumbang. Pemain nomor 4 jatuh 6 kali di pertandingan.”
“Di Eropa hal seperti ini tidak akan terjadi, bisa kena kartu kuning atau kartu merah. Hal ini tidak boleh terjadi karena mereka tim juara,” kata Doll sesuai pertandingan.
Doll menganggap pertndingan yang sering terhenti akibat pemain jatuh itu turut mengganggu upaya Persija mencuri gol gawang PSM.
“Saya berpikir sepak bola berbeda di sini, atmosfernya hebat tetapi wasit menghentikan pertandingan setiap tiga menit.”
“Ini tidak bisa terjadi ketika 10 pemain PSM berjatuhan di lapangan. Ini tidak bagus untuk sepak bola Indonesia. Sepak bola Indonesia harus berubah,” kata Doll.
Kegusaran Doll juga membuat dirinya sempat berbicara dengan wasit. Ia mengaku menyampaikan pendapatnya soal itu.
“Tidak, saya tidak protes. Saya hanya bilang hal-hal seperti itu bisa merusak pertandingan. Kita tidak bisa berhenti setiap tiga menit dan Anda harus bicara juga dengan wasit,” kata Doll.
Dalam pandangan Doll, bila memang pemain PSM mengalami cidera atau masalah, ia seharusnya lekas keluar Sehingga laga tidak banyak mengalami penghentian.
“Saya jadi pemain 20 tahun, ketika saya jatuh saya harus keluar dari lapangan. Kalau kondisinya seperti ini, pemain juga harus keluar. Saya tidak mengerti pengembangan sepak bola di Indonesia.”
“Mungkin PSSI harus mengajak wasit menyaksikan pertandingan di Eropa. Mereka harus sadar hal-hal kecil di setiap situasi,” kata Doll.