arnews – Pejabat Masjid Al-Aqsa di Yarusalem khawatir pekerjaan penggalian oleh Israel di sekitar masjid bisa meruntuhkan situs yang menjadi kiblat pertama umat Muslim dunia tersebut.
Direktur Departemen Urusan Masjid Al-Aqsa dan Waqaf Islam, Azzam Al-Khatib, memperingatkan bahwa masjid Al-Aqsa bisa saja runtuh jika penggalian dilakukan dengan intensitas tinggi. Menurutnya, pekerjaan yang dilakukan Israel di kompleks masjid tersebut sudah membuat keretakan pada bangunan masjid dan bangunan lainya.
“Ada penggalian yang berbahaya dan tidak diketahui, dan tidak ada yang tahu apa itu dan apa tujuanya. Kami melihat penghapusan sejumlah besar debu dan mendengar suara peralatan menggali dan pecahnya batu,” kata Al-Khatib dikutip dari Arab News pada Senin (27/6).
“Getaran menyebabkan jatuhnya beberapa batu dari langit-langit masjid di ruang sholat selatan,” katanya.
Al-Khatib mengatakan lembaganya telah melobi polisi Israel agar menizinkan teknisi khusu untuk mencari tahu apa yang sedang dikerjakan disekitar masjid.
“Selama seminggu kami telah berbicara dengan polisi Israel tentang penggalian ini, yang berlangsung siang dan malam. Dan mereka mengabaikan permintaan kami,” katanya.
Israel tengah melakukan penggalian di bawah Masjid Al-Aqsa hingga saat ini.
Al-Khatib mengungkapkan kegiatan serupa telah terjadi pada masa lalu. Namun ia menjelaskan pekerjaan penggalian kali ini terus diperluas dan ditinggatkan dama beberapa peka terakhir.
“Kami Khawatir tentang terowongan yang digali dapat menyebabkan runtuhnya Al-Aqsa. Jadi, kami memberi tahu Pengadilan Kerajaan Yordania, duta besar Yordania, Kementerian Wakaf Islam Yordania, dan yang paling penting, kamin memohon kepada Raja (Yordania) Abdullah, penjag
a tempat-tempat suci, untuk turun tangan dalam masalah ini,” kata Al-Khatib.
Al-Khatib juga menuturkan Yordania hingga UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan kebudayaan PBB) tidak tahu apa yang sedang terjadi.
