PBB: China Hancurkan Masjid Hingga Makam Muslim Uighur Di Xinjiang
arnews – Komisi tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan China menghancurkan beragam situs Islam etnis Uighur di Xinjiang mulai dari masjid hingga kuburan umat Muslim.
Xinjiang merupakan wilayah otonomi di barat daya China yang menjadi rumah bagi setidaknya 10 juta etnis Muslim Uighur dan minoritas lainnya yang selama ini diduga menjadi target persekusi pemerintahan Presiden Xi Jinping.
Dalam laporan terbaru “penilaian HAM PBB tentang Hak Asasi Manusia di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR) China,” Komisi Tinggi HAM PBB atau OCHCHR memyimpulkan ada pelanggaran HAM serius yang dilakukan China terhadap etnis Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang.
Berbagai pelanggaran itu terdiri dari penahanan sewenang-wenang, pembatasan reproduksi dan praktik keagamaan, hingga menghancurkan situs umat Muslim.
“Di samping mengingkatnya pembatasan ekspresi praktik keagamaan Muslim adalah laporan berulang soal penghancuran situs keagamaan Islam, seperti masjid, tempat suci dan kuburan, terutama selama masa kampanye ‘Stike Hard’,” demikian bunyi laporan komisi tersebut pada Rabu (31/9).
Strike Hard adalah kebijakan China yang memperketat pengawasan terhadap Muslim Uighur di Xianjiang.
Komisi Tinggi HAM PBB menuturkan sekitar 20.000 dari 35.000 masjid di seluruh China berada di Xianjiang. Namun, banyak dari tempat ibadah itu telah dihancurkan pihak berwenang.
Kesimpulan itu didapat membandingkan hasil kunjungan tim khusus komisi ke Xianjiang dengan investigasi salah satu jurnalis dan citra satelit.
Namun pemerintah China secara konsisten membantah tuduhan pengapusan atau perusakan situs keagamaan yang tak semestinya. Mereka justru mengatakan bahwa masjid-masjid dalam keadaan rusak dan sedang dibangun kembali untuk alasan keamanan.
Pemerintah juga mengklaim penguburan dan adat pemakaman dilindungi.
Selain itu, mereka menyatakan orang-orang dari kelompok etnis yang berbeda di beberapa tempat telah merelokasi kuburan atas kehendak mereka sendiri.
Dari analisa citra satelit menunjukan bahwa banyak situs telah dihancurkan atau diubah. Salah satu yang terlihat adalah transformasi Kuil Imam Asim yang terletak di Xianjiang selatan.
Lokasi ini, termasuk makam iman, dan masjid, sebelumnya merupakan situs Ziarah bagi kaum etnis Uighur dan komunitas Muslim lain.
Selain itu, Komisi Tinggi HAM PBB juga mengonfirmasi bahwa tuduhan penyiksaan terhadap warga di Xianjang adalah Kredibel. Mereka juga menyinggung soal kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan dikutip dari AFP.