arnews.id
arnews.id Media Online

Mulai April 2024 Produksi Hyundai Ioniq 5 Pakai Baterai Buatan Indonesia

190

arnews – Mobil Listrik Hyundai yang lahir di Indonesia, Ioniq 5, bakal diprodulsi menggunakan baterai buatan Indonesia mulai April 2024. Komponen krusial itu disuplai oleh pabrik sel baterai dan sistem baterai yang masing-masing berada di Karawang dan Cikarang.

Pabrik sel baterai di Karawang dikelola oleh HLI Green Power, Perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Pabrik ini sanggup menghasilkan sel baterai lithium-ion berkapasitas 10 GWh per tahun yang bisa dipakai menyuplai 150 kendaraan listrik.

Sedangkan pabrik sistem baterai Hyundai dioperasikan Hyundai Enrgi Indonesia, anak Perusahaan Hyundai Motor Group hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Hyundai Mobis. Kapasitas produksinya maksimal 50 ribu unit Battery System Assembly untuk kendaraan listrik per tahun.

Hyundai Motors Indonesia dalam keterangannya, Kamis (14/9), menjelaskan kedua pabrik itu berkolaborasi memasok komponen baterai ke mobil listrik Hyundai yang diproduksi di dalam negeri oleh Hyundai Motors Manufacturing Indonesia.

“Ketika poduksi massal sel baterai dan battery system dimulai pada April 2024, maka kendaraan listrik dengan baterai buatan lokal akan diproduksi untuk pertama kalinya di Indonesia. Model-model BEV Hyundai yang dibuat di Indonesia ini akan dipasarkan di Tanah Air dan luar negeri,” jelas Hyundai Motors Indonesia.

Young Tack Lee mengatakan Hyundai sudah meningkatkan kapasitas produksi Ioniq 5 di dalam negeri hingga 20 ribu unit per tahun untuk memenuhi pesanan konsumen. Penjualan Ioniq 5 diketahui sempat terkendala da inden berbulan-bulan karena masalah produksi.

Total invastasi yang dikucurkan Hyundai untuk membangun eksositem mobil listrik ini sebesar US$3 miliar dan akan berlangsung sampai 2024. Suplai baterai bakal meningkatkan  Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Sehingga dikatakan mobil listrik Hyundai yang diproduksi bisa mendapatkan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0 persen.

Leave A Reply

Your email address will not be published.