arnews – Kelompok milisi Irak mengancam akan terus melancarkan serangan ke situs militer Amerika Serikat di Timur Tengah jika tak segera angkat kaki dari kawasan itu.
Ancaman itu diutarakan milisi Harakat Al-Nujaba di Irak, Nujaba mengeluarkan ancaman tersebut sehari setelah kialisi Perlawanan Islam (The Islamic Resitance) di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan ke perbatasan Yordania yang menargetkan pangkalan militer ‘rahasia’ AS di wilayah itu.
Serangan ke perbatasan Yordania itu menyasar Tower 22, sebuah pangkalan militer ‘rahasia’ AS. Serangan tersebut menewaskan tiga personel AS dan melukai lebih dari 30 prajurit.
Kendati demikian, Al-Nujaba tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Mereka hanya bersumpah akan memberantas kehadiran AS dikawasan dan memperingatkan “harga mahal” bagi tiap haru yang berlalu tanpa penarikan pasukan AS.
“Barak dan pangkalan Anda tahu betul bahwa kami melakukan apa yang kami katakana. AS harus belajar dan pengalaman dan pergi hari ini sebelum besok,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari CNN, Senin (29/1).
Al-Nujaba adalah milisi yang tergabung dalam organisasi paying Kelompok Perlawanan Islam bersama dengan Kataib Hizbulllah di Irak.
Kelompok perlawanan Isral merupakan organisasi paying sejumlah milisi di Timur Tengah yang diyakini disokong Iran.
Sementara itu AS mengutuk keras serangan tersebut. Presiden Joe Biden bahkan dipalopkan mempertimbangkan langkah “balasan” untuk merespons serangan ini.
