arnews – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan dokter asing yang masuk ke Indonesia akan diatur dan dibatasi.
Hal itu disampaikan Budi merespon gaduh isu UU Kesehatan dituding akan membuka peluang liberalisasi dan membuka pelayanan kesehatan nasional kepada pasar bebas.
“Itu Namanya dokter Asing kalau mau masuk dibilang itu bisa blas-blasan masuk, ya enggak. Ada proses adaptasinya,” kata Budi dalam diskusi virtual, Senin (17/7).
Menurutnya, dokter asing itu baru masuk setelah Indonesia membuat batasan dan mengatur agar mereka tidak bisa membuat praktik secara ilegal.
“Kita batasi dan enggak boleh praktiknya ngecer sendiri-sendiri, itu harus ada instistusi besar yang bertanggung jawab. Enggak bisa dokter asing buka ruko lalu buka praktik,” tuturnya.
Budi mengatakan bahwa dokter asing yang bisa masuk Indonesia akan dibatasi 2 tahun dan hanya bisa diperpanjang 1 tahun dengan maksimal menetap 4 tahun di tanah air.
“Maksimal 4 tahun. Sehinggal mereka bisa datang ke sini agar bisa mendidik. Jadi tujuannya transfer knowledge pengalaman cara kerja dan lain-lain,” kata dia.
Ia lantas memberi contoh seperti restoran-restoran di Indonesia. Menurut dia, masuknya chef asing ke Indonesia tak akan membuat para koki Indonesia kehilangan pekerjaan.
Budi juga menilai restoran di Jakarta tak kalah bagus dari pada restoran luar negeri. Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak tak khawatir dengan masuknya dokter-dokter dari luar negeri.
“Apa dengan masuknya chef asing lalu chef Indonesia kehilangan pekerjaan? Enggak, justru mereka belajar cara kerja yang bagus kemudian buka restorn dan kafe menjadi bagus,” katanya.
Dia menegaskan bahwa Indonesia perlu pendidik dari luar negeri agar kualitas kesehatan Tanah Air bisa ditingkatkan.
“Kalau kita dilarang bertanding dengan orang luar negeri karena takut kita enggak jadi juara, ya dia akan jadi juara kecamatan terus,” kata Budi.
Menurut Budi, Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang pintar. Termasuk orang-orang yang kini berprofesi sebagai tenaga kesehatan.
Budi menilai pelajaran yang bisa diambil dari dokter luar negeri bisa membuat SDM kesehatan di Indonesia bisa membaik.
“Saya percaya dokter kita pintar, tapi terlalu dikungkung. Biarkan mereka bertarung, saya yakin menang, pintak kok orang-orang Indonesia. Kurang pede aja untuk bisa bertarung dengan orang luar,” kata dia.