arnews – Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi kanjuruhan, Mahfud MD, melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa unsur-unsur yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan saling lempar tanggung jawab.
Hal tersebut disampaikan Mahfud dalam pernyataan pers setelah TGIPF selama dua pekan, di Istana Negara, jumat (14/10). Dengan tegas Mahfud mengatakan semua pihak saling lempat tanggung jawab.
“Ternyata juga dari hasil pemeriksaan kami, semua stakeholder saling menghindar dari tanggung jawab. Semua berlindung di bawah aturan-aturan dan kontrak yang secara formal dah,” kata Mahfud saat pernyataan pers usai TGIPF bertemu Jokowi.
“Oleh sebab itu kami sudah menyampaikan ke Presiden, semua yang kami temukan dan semua rekomendasi untuk semua stakeholder, baik yang dari pemerintah, PUPR, Menkes, Menpora dan sebagainya sudah kami tulis satu persatu,” ucapnya.
Mahfud mengatakan laporan TGIPF yang juga berisikan sejumlah rekomendasi tertuang dalam laporan sebanyak 124 halaman. Laporan tersebut telah diserahkan kepada Presiden untuk ditindaklanjuti.
“Di dalam catatan dan rekomendasi kami juga menyebut, jika kita selalu mendasarkan diri pada norma formal, maka semuanya tidak ada yang salah. Maka yang satu bilang aturan sudah begini sudah kami laksanakan, yang satu bilang saya sudah kontrak, yang satu bilang saya sudah sesuai statute FIFA,” Mahfud.
“Di sini kami memberi catatan akhir. Yang digarisbawahi bapak Presiden, Polri suapaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana di dalam kasus ini. TGIPF punya banyak temuan-temuan yang bisa didalami Polri,” katanya.
Sebelumnya, terjadi kericuhan setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) malam. Dalam tragedi itu korban jiwa mencapai 132 orang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.