Kyoto Akan Cegah Turis Masuki Sejumlah Jalan Untuk Cegah Overtourism
arnews – Di tengah kekhawatiran akan overtourism, Kyoto sebagai salah satu muka budaya Jepang mengambil langkah yang berani untuk mempertahankan warisannya.
Kota bersejarah di Jepang itu mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah overtourism. Pemenrintah setempat memutuskan untuk menutup akses ke beberapa blok di dsitrik Gion. Daerah ini kerap menjadi sasaran perilaku tidak terpuji para palancong.
“Kyoto bukan lah tempat hiburan,” tulis pernyataan dewan lokal Kyoto, dikutip dari Euro News.
Mulai bulan April ini, papan peringaatan dipasang untuk mengingatkan para wisatawan agar tidak memasuki jalan-jalan yang dimaksud. Siapa pun yang melanggar akan dikenakan denda sebesar 11 ribu yen atau sekitar Rp1 juta.
Namun, pennutupan ini hanya berlaku untuk beberapa blok atau jalan di Distrik Gion. Sementara jalan-jalan umum lainnya masih terbuka untuk pengunjung.
Langkah ini mencerminkan kekhawatiran warga setempat terhadap overtourism yang telah menimbulkan ketegangan di Jepang.
Distrik Gion sendiri dikenal fengan lorong-lorong yanng memutar. Sederet kedai teh tradisional di Gion jagi magnet wisatawan. Di tempat-tempat ini, pelanocng bisa bertemu dengan geisha dan maiko dengan pakaian kimono yang menari dan bermain musik.
Namun, popularitas Gion telah memicu masalah saat jumlah wisatawan meningkat signifikan setelah pandemi Covid-19 usai.
Lebih dari 22 juta pengunjungdatang ke Jepang tahun 2023 lalu. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat.