arnews – Korea Utara meluncurkan satu rudal balistik ke laut, beberapa jam usai kapal selam berkekuatan nuklir AS pertama kali singgah di Pelabuhan Korea Selatan dalam beberapa decade.
Agensi berita Yonnhap melaporkan peluncurkan itu diungkapkan oleh Joint Chief of Staff Korea Selatan yang masih menganalisa jenis rudal yang telah diluncurkan, dan rudal tersebut mendarat di Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Dikutip dari AFP, Rabu (19/7), penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa mungkin juga telah diluncurkan rudal kedua.
Peluncuran ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian uji coba senjata oleh Pyogyang, dan datang saat Seoul dan Washington mengikat kerja sama pertahanan menghadapi ketegangan yang meningkat dengan Korea Utara.
Pada Selasa (18/7), mereka mengadakan pertemuan pertama Kelompok Konsultatif Nuklir di Seoul dan emgnumumkan sebuah kapal selam berkekuatan nuklir AS sedang melakukan junjungan Pelabuhan ke Busan untuk pertama kalinya sejak 1981.
Langkah tersebut memicu respons yang kuat dari Korea Utara, yang tidak setuju dengan adanya aset nuklir AS yang ditempatkan di sekitar Semenanjung Korea.
Peluncuran ini juga terjadi kurang dari seminggu setelah pemimpin Kim Jong Un secara pribadi mengawasi peluncuran rudal antarbenua terbaru negara tersebut, Hwasong-18 dengan bahan bakar padat.
Diplomasi antara Korut dan Korsel terhenti, dan kim menyerukan peningkatan pengembangan senjata, termasuk senjata nuklir taktis.
Sebagai respons, Seoul dan Washington telah latihan militer bersama dengan pesawat siluman canggih dan aset strategis Amerika.
Peluncuran ini juga terjadi ketika Washington menginformasikan seorang prajurit AS diyakini telah ditahan oleh Korea Utara setelah menyebrangi perbatasan yang sangat terpantau.
