arnews – Sejumlah anggota Komisi X DPR RI mengeluhkan pengajuan proses naturalisasi calon pemain Timnas Indonesia yang selalu dadakan.
Hal ini diungkapkan anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat, Partai Demokasi Indonesia Perjuangan, (PDIP), juga Partai Keadilan Sejahtera dalam Rapat Dengar Pendapat di Nusantara I, Kamis (7/3).
Hadir dalam rapat ini Plt ad iterim Menpora Nezar patria bersama jajarannya, wakil ketua umum PSSI Zainudin Amali, dan tiga calon pemain naturalisasi.
Tiga calon pemain naturalisasi yang dimaksud adalah Thom Haye, Marteen Paes, dan Ragnar Oratmangoen. Ketiganya hadir dalam rapat melalui sambungan daring.
Dede Yusuf, politisi Partai Demokrat, mengaku setuju dengan naturalisasi pemerintah. namun ia menyelesalkan mengapa proses pengajuannya selalu terburu-buru.
Hal yang sama diungkapkan Putra Nababan, politikus PDIP. Ia sampai menyinggung bahwa pengajuan sempat tidak dihadiri oleh calon pemain naturalisasi.
“Kami selalu mendukung. Bahkan yang terakhir tanpa ada zoom, fotonya ga ada, tetap kita dukung,” kata Putra saat diberi waktu menyampaikan pendapat soal naturalisasi pemain.
“Kami sudah menyetujui pemain naturalisasi. Akan lebih baik bapak-bapak membawa evaluasi dari naturalisasi ini. Data perlu dikirim kepada kita,” ucapnya menambahkan.
Adapunn Abdul Fikri, politis dari PKS mempertanyakan mengapa selalu melakukan naturalisasi. Bahkan intensitasnya meningkat tajam dari periode sebelumnya.
“Kenapa harus naturalisasi? Kan banyak atlet di Nusantara ini dikagumi negara lain. Ini perlu dijelaskan. Secara umum kami setuju, tetapi harus dijelaskan,” kata Fikri dalam pernyataannya.
“Kalau memang dibutuhkan kenapa tidak. Tapi yang perlu dijelaskan kenapa kita naturalisasi terus-terusan. Apakah memang bakat-bakat kita ada masalah,” ucapnya.
Anggota komisi X partai PKS lainnya, minta PSSI menjelaskan strategi naturalisasi untuk Timnas. Hal ini dinilai perlu dijelaskan karena jumlah naturalisasi terus bertambah.
Merepsons keluhan sejumlah anggota Komis X, Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali menjelaskan kenapa pengajuan permohonan naturalisasi terkesan mendadak.
“Sebenarnya proses administrasi itu sudah jauh-jauh hari kami berikan. Kemudian diproses lintas Kementerian, kalau Cuma dengan Kemenpora mungkin bisa cepat, tapi kami harus ke Setneg, Kemenkumham, dan sebagainya. Jadi proses administrasi itu yang membuat perjalanan pengajuan naturalisasi ini terkesan mendadak.”
“Mencari pemain naturalisasi itu tidak mudah. Apalagi kami PSSI sudah bersepakat dengan pemerintah, kami hanya ingin mennaturaliasi pemain yang berdarah Indonesia. Itu tidak mudah, harus kerja keras kami mencari orang yang mau dinaturalisasi. Kami juga tidak mau menaturalisasi pemain yang tidak sesuasi dengan kebutuhan tim,” kata Amali.