arnews – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan Bdan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan persetujuan untuk dua vaksin cacar monyet yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Oleh sebab itu, dua vaksin itu belum tersedia di tanah air hingga saat ini. Dua vaksin yang dimaksud adalah Jynneos (Imvamune atau Imvaanex) dan ACAM2000.
“Informasi terakhir yang dari WHO memang saat ini ada dua vaksin Monkeypox (cacar monyet) yang telah disetujui oleh FDA, yaitu, Jynneos dan ACAM2000 ya. Tetapi saat ini belum mendapat persetujuan dari BPOM. Jadi untuk vaksin ini belum tersedia Indonesia,” kata Syahril dalam konferensi pers Kemenkes, Rabu (27/7).
Walaupun begitu, Syahril mengatakan informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut vaksin cacar masih efektif untuk pasien cacar monyet.
“DDan informasi dari WHO mengatakan vaksin cacar untuk Smallpox yang lalu masih efektif untuk diberikan kepada pasien cacar monyet,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Dia menyebut vaksin cacar dapat memberikan perlindungan dari Monkeypox atau cacar monyet. Budi juga mengatakan orang yang telah menerima vaksinasi cacar akan memiliki antibody terhadap virus cacar dalam tubuhnya.
“ini [cacar monyet] satu genus atau tipe dengan cacar yang dulu, smallpox. Jadi saya dibilangin para ahli, kalau kita pernah divaksin cacar, itu kalau gak salah sampai tahun 1970-an, pokoknya kelahiran kayak say aini, udah lansia-lansia, itu imunitasnya ada.”
“Dan cacar itu beda dengan Covid yang turun setiap enam bulan. Kalau vaksinasi cacar seumur hidup. Jadi antibodinya ada di kita seumur hidup. Jadi buat teman-teman yang sudak divaksinasi cacar sebenarnya relatif terlindungi,” kata Budi dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (22/7).