arnews – Presiden RI Joko Widodo meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengaudit total seluruh stadion di Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Malang, Rabu (5/10) siang WIB. Jokowi hadir di Malang setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
“Saya akan memerintahkan Menteri PU untuk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai, baik Liga 1,2, maupun 3 semuanya. Apakah gebangnya sesuai standar, cukup lebar, apakakah gerbangnya ukuran sesuai standar manajemen lapangan yang memegang kendali siapa, Semuanya,” ujar Jokowi.
“Dari peristiwa ini kita harus perbaiki semuanya, manajemen pertandingan, manajemen lapangan, menejemen pengelolaan stadion, semua harus kita audit total. Saya tidak ingin peristiwa ini terjadi lagi di negara kita,” kata Jokowi.
Perintah Jokowi untuk melakukan audit total seluruh stadion di Indonesia ini dilakukan usai Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 131 orang meninggal dunia.
Ratusan korban meninggal dunia pasca Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10).
Tragedi bermula ketika aparat keamanan mencoba membubarkan Aremania yang masuk kelapangan usai pertandingan. Dalam laga di Stadion Kanjuruhan itu sebutkan tidak ada pendukung dari Persebaya.
Dalam rangkaian upaya membubarkan massa di lapangan, aparat menggunakan gas air mata – yang bedasarkan kesaksian dan juga rekaman video yang beredar dilontarkan ke tribun penonton.
Para suporter yang berada di tribun panik, dan berusaha keluar stadion hingga berdesak-desakan. Di tengah kepanikan itu, banyak penonton yang mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.
Atas kejadian ini, pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD untuk menyelidiki dan mengusut tuntas tragedi tersebut.