arnews – Rumor kecurangan terkait tekanan ban mencuat jelang berlangsungnya MotoGP Prancis.
Dalam laporan dari salah satu media otomotif besar Motor Sport Magazine, disebut ada pelanggaran batas minimal tekanan ban. Dengan mengurangi tekanan ban diduga untuk mendapatkan lebih banyak grip pada aspal.
Dikabarkan kecurangan tersebut dilakukan bukan hanya dilakukan oleh 1 tim saja. Menurut salah satu mekanik, kecurangan itu dilakukan dengan kesepakatan bersama.
“Sangat jelas bahwa hal ini sudah berlangsung lama dan sejumlah tim melakukan kecurangan terhadap aturan ban. Kami sangat tidak senang dengan situasi ini. Hal ini berlangsung terlalu lama dan ini tidak tepat.”
“Masalahnya adalah banyak tim yang menghormati peraturan dan sejumlah tim tidak melakukanya. Jadi mereka mendapat peforma ban yang lebih baik dan bisa lolos dari hal itu [hukuman] karena kesepakatan. Hal ini benar-benar buruk adalah kita melihat pelanggar yang sama dan berulang,” kata mekanik itu.
Menurut mekanik itu, melakukan kecurangan pada pada ban tentu akan mempengaruhi akhir balapan.
“Seperti yang kita ketahui, MotoGP benar-benar memiliki jarak yang tipis, dengan setiap dari kami mencari cara untuk menciptakan keunggulan.”
“Bila sebuah tim bisa menemukan keuntungan kecil dalam satu area di sepeda motor dan hal itu bisa membuat perbedaan terhadap menang dan kalah, jadi mengapa sebiah tim diperbolehkan mendapat keuntungan dan tidak ada seorang pun yang protes? Ini benar-benar salah,” ucap sang mekanik.
Sedangkan bos Ducati Gigi Dall’Igna tidak mau ambil pusing tentang rumor yang beredar. Diketahui rumor itu mencuat setelah kemenangan Bagnaia pada MotoGP Spanyol lalu.
“Hal ini juga terjadi pada tim lainya, termasuk pembalap dari pabrikan lain. Kami tahu ini karena data yang ada saling dibagikan satu sama lain. Data yang ada juga dibagikan pada Michelin dan pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan pengecekan,” kata Dall’Igna dikutip dari Speedweek.