arnews – Iran mengumumkan telah melakukan penangkapan pertama terhadap tersangka Kasus keracunan massal siswi di sekolah pada Selasa (7/3).
Kementerian Dalam Negeri Iran menyatakan berhasil menangkap sejumlah orang yang dicurigai memproduksi zat berbahaya telah ditangkap di enam provinsi. Salah satu tersangka adalah orang tua murid.
“Badan intelinjen Iran telah melakukan Beberapa penangkapan, dan Lembaga terkait sedang melakukan investigasi penuh,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Iran Majid Mirahmadi, kepada televisi pemerintah, seperti dikutip dari Arab News.
Penangkapan itu dilakukan di Beberapa provinsi seperti Khuzestan, Azerbaijan Barat, Fars, Kermanshah, Khorasan, dan Alborz.
Berdasarkan keterangan Kemendagri, salah satu tersangka yang ditangkap diduga menggunakan anak mereka dalam menjalankan aksi di sekolah.
Tersangka itu lalu merekam video siswa yang keracunan untuk diberikan ke media oposisi untuk menciptakan ketakutan dan penutupan sekolah.
Tiga tersaangka lain dilaporkan punya catatan criminal, termasuk keterlibatan dala kerusuhan baru-baru ini.
Anggota komite pencari fakta parlemen, Mohammad Hassan Asafari, mengatakan hingga kini belum diketahui penyebab para siswa keracunan. Belum pula ada informasi mengenai jenis racun yang digunakan kepada mereka.
“Dua puluh lima (dari 31) provinsi dan sekitar 230 sekolah terdampak. Lebih dari 5 ribu siswi dan siswa keracunan,” kata Asafari dikutip daru ISNA.
Presiden Iran Ebrahim Raisi pun menegaskan Kemendagri dan intelijen untuk segara memberikan informasi terbaru mengenai Kasus ini.
Sejauh ini, menurut kemendagri, taka da zat berbahaya yang ditemukan dalam tubuh siswa yang dibawa ke pusat medis.
Wakil Menteri Kesehatan Saeed Karimi mengatakan zat racun yang dihirup para siswa belum tentu berupa gas. Zat tersebut bisa jadi bubuk atau pasta Bahkan cairan.
“Iritasi yanf dihirup ini belum tentu berupa gas tapi mungkin dalam bentuk bubuk atau pasta atau Bahkan cairan, yang ketika dituangkan di atas pemanas atau diucapkan oleh panas dan menyebabkan komplikasi,” ucapnya.
Ratusan siswa perempuan di Iran diracun sejak akhir November. Para siswi itu diyakini diracun karena sejumlah pihak ingin sekolah-sekolah khusus perempuan ditutup.
Berdasarkan laporan sejumlah media local Iran, Kasus keracunan itu tak hanya terjadi di Qom, tapi juga sejumlah kota lainnya seperti Teheran dan Boroujerd.
Seorang anggota parlemen di komite pendidikan parlemen Iran, Ali Reza Monadi, menyebut keracuncan ini disengaja guna mencegah anak perempuan mendapapt edukasi.
Akibat serangkaian Kasus ini, sejumlah orang tua pun anaknya ke sekolah. Situs berita Shargh mengabarkan pada akhirnya, Beberapa sekolah memang ditutup.