arnews – Iran dilaporkan kembali menggelar eksekusi mati seorang tahanan yang diduga terkait demonstrasi besar-besaran terkait kematian Mahsa Amini sejak September lalu.
Media local Iran, Mizan, mengidetifikasi pria yang dieksekusi mati itu sebagai Majidreza Rahnavard.
Rahnavard dieksekusi mati dengan digantung di depan public di Kota Mashad pada Minggu (11/12) pagi waktu setempat.
Rahnavard divonis atas kejahatan “perang melawan tuhan” karena mebunuh dua anggota pasukan keamanan pada 17 November di Masyhad. Tindakan dia juga disebut meluaki empat orang lain, seperti dikutip dari The Guardian.
Rahnavard merupakan orang kedua yang dieksekusi mati Iran terkait Demo besar-besaran.
Kurang dari sepekan sebelumnya, Iran mengeksekusi Mohsen Shekari dengan tuduhan yang sama. Shekari diduga terkait demonstrasi tersebut.
Sebelum vonis mati diberikan, Shekari dituduh memblokir jalan dan melukai seorang anggota milisi Basij, sayap militer Iran, pada 25 September.
Selama persidangan, shikari tak diizinkan memiliki pengacara pilihannya sendiri.
Paman Shekari, Mahmoud Shekari, juga mengatakan ada tanda-tanda penyiksaan terlihat di wajahnya.
Sepanjang 2022, kelompok pemantau hak asasi manusia, Iran human Right (IHR), melaporkan Taheran telah mengeksekusi 504 orang.
IRH menilai angka itu akan terus bertambah. Sejauh ini, mereka masih menggali informasi terkait orang-orang yang digantung.
Situasi di Iran memanas saat warga ramai-ramai turun ke jalan menuntut tranparansi kematian Amini. Mereka juga menuntut kebebasan berekpresi, terutama kebebasan pperempuan.
Protes Mahsa Amini menjadi salah satu tantangan paling serous bagi pemerintah Iran sejak Revolusi Islam 1979.
