Demo Pembakaran Al-Quran Di Swedia Berakhir Rusuh
arnews – Demo yang memprotes pembakan Al-Quran yang dilakukan oleh kelompok anti-muslim garis keras di Swedia berakhir dengan kerusuhan. Setidaknya 40 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Kepolisian mengatakan telah menangkap 26 orang terkait dengan kerusuhan tersebut, empat di antaranya merupakan anak dibawah umur. Bentrokan itu sendiri terjadi di Linkkoping dan Norrkoping.
Di kota Norrkoping, tiga orang membutuhkan perawatan medis karena terkena peluru dari tembakan polisi.
“Tiga orang tampaknya telah terkena tembakan dan sekarang dirawat di rumah sakit. Ketiga orang yang terluka ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan,” kata polisi dalam pernyataan online.
demo besar pada wilayah tersebut terjadi karena sebelumnya Paludan, dan partainya Stram Kurs membakar kitab suci umat Muslim di area terbuka di kota Linkoping, pantai timur Swedia pada kamis (15/4). Pada wilayah tersebut diketahui mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam.
Menurut politikus Swedia berdarah Turki, Mikael Yuksel, provokasi yang dilakukan oleh kelompok anti-Islam itu dilindungi oleh polisi dan berlangsung di berbagai daerah di Swedia.
Yuksel menyebut Paludan dengan sengaja memilih wilayah yang penduduknya banyak menganut agama Islam dan dekat dengan masjid saat menjalankan provokasinya.
“Di Swedia, negara yang tegas membela hak-hak asasi manusia serta kebebasan beragama, Al-Quran dibakar di wilayah Muslim di bawah perlindungan polisi,” kata Yuksel.