arnews – Luis Rubiales mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) pada Minggu (10/9) menyusul kasus cium non-consensual dengan salah satu pemain putri Spanyol.
Insiden yang terjadi pada penyerahan medali dan trofi Piala dunia Wanita 2023 di Stadion Australia, Sydney, 10 Agustus 2023 itu juga membuat Rubiales mundur dari jabatan wakil presiden UEFA.
“Hari ini, saya menyatakan presiden interim pada pukul 09.30 malam, Tuan Pedro Rocha, bahwa saya mengundurkan diri sebagai presiden RFEF. Saya juga telah membari tahu dia bahwa saya telah mengundurkan diri dari posisi di UEFA agar posisi wakil presiden bisa diisi,” tulis Rubiales dalam keterangannya di X (dulu Twitter).
Ciuman Rubiales kepada Jennifer Hermoso menuai kecaman. Tak hanya di Spanyol, tindakan tersebut juga mendapat sorotan dunia. Hermoso pun mengatakan ciuman itu terjadi tanpa persetunjuannya dan dirinya merasa tak dihormati.
Dilansir dari ESPN, Hermoso mengajukan tuntutan pidana pekan lalu. Jaksa pun mengajukan kasus ke pengadilan tinggi Spanyol. Rubiales menghadapi tuduhan pelecehan seksual dan pemaksaan atas tindakanya tersebut.
FIFA lebih dulu menjatuhkan hukuman berupa skors dari semua aktivitas yang berhubunfan dengan sepak bola terkait penyelidikan independent dari badan tertinggi sepak bola dunia tersebut.
Sebelumnya Rubiales sempat menyatakan permintaan maaf, namun di Spanyol skandal tersebut memicu krisis dalam sepak bola putri. Pemerintah pun mendorong Rubiales mundur dari RFEF. Sementara dikutip dari CNN, RFEF pun mencopot manajer Jorge Vilda yang diketahui terlihat menyentuh staf ofisial wanita secara tidak pantas dalam final Piala dunia Wanita 2023.
Para Pelath tim putri Spanyol mengundurkan diri secara massal dan lebih daru 80 pemain sepak bola Spanyol menyatakan tidak akan membela Timnas putri La Furia Roja jika masih terdapat Rubiales.