arnews – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut naturalisasi pemain bukan barang haram di Indonesia, tetapi federasi tak akan sembarangan melakukannya.
Namun demikian Erick berharap naturalisasi tidak menghambat pembinaan di dalam negeri. Karena naturalisasi akan diperketat dengan syarat yang juga cukup berat.
“Naturalisasi itu gak bolej menjadi jalan singkat yang selalu membunuh pembinaan. Kan itu, keseimbangannya musti terjadi, dan konteks-konteks daripada naturalisasi di dunia olahraga sekarang di Indonesia pun sudag seseuatu yang bukan tabu,” kata Erick.
Tetapi saya ingin ketuk hatinya gak boleh menjadi jalan singkat, semua naturalisasi, gitu kan. Kalau enggak buat apa pembinaan? Atlet-atlet Indonesia yang bawah apa semua gitu,” katanya pada Senin (6/3).
Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mengatakan naturalisasi harus menjadi solusi prestasi Timnas. Dalam hal ini klub tidak diperkenankan melakukan naturalisasi.
Namun berbeda juka natrulalisasi tersebut atas keinginan pribadi. Setiap individu berhak mengajukan diri menjadi warga negara Indonesia adal memenuhi syarat. Kendati demikian klub dilarang menfasilitasi.
“Yang dulunya naturalisasi hanya klub yang melobi pemerintah, disetujui oleh DPR, ke depannya kita ingin memperbaiki proses naturalisasi itu oleh PSSI, untuk kepentingan nasional, kalaupun main di klub boleh saja, tetapi bukannya sekarang kita dibanjiri sepak bola kita semua dengan pemain naturalisasi. Ini bukan salah dan benar. Ini pilihan,” katanya.
“Kalaupun ada naturalisasi musti standarnya tinggi dan harus ada teken kontrak bahwa dia siap memperkuat Timnas kita, kan. Kalau engga buat apa?
Mendingan kita kasih kesempatan anak-anak muda Indonesia dong,” katanya.