arnews – Setidaknya 130 juta warga Bangladesh mengalami pemadaman listrik pada Selasa (4/10). Insiden ini terjadi akibat kegagalan jaringan listrik yang melanda negara itu.
Berdasarkan keterangan perusahaan listrik negara, Power Development Board, lebih dari 80 persen wilayah negara itu mengalami mati listrik setelah pukul 14.00 waktu setempat.
Juru bicara badan itu, Shamin Ahsan, menuturkan pedaman listrik terjadi di Sejumlah daerah di barat laut Bangladesh dan beberapa Kawasan lain.
Menurutnya, kemungkinan penyebab dari padamnya listrik karena kerusakan teknis.
“Ini masih diselidiki,” kata Ahsan, seperti dikutip AFP.
Sementara itu, Menteri Teknologi Junior Bangladesh Zunaid Palak mengumumkan listrik akan Kembali menyala pada pukul 20.00 di Kota Dhaka, yang berpopulasi 22 juta jiwa.
Namun tidak jelas kapan listrik di tempat lain akan menyala.
Bangladesh sendiri sudah menghadapi krisis listrik dalam beberapa bulan belakangan karena kenaikan harga energi global imbas perang antara Rusia dan Ukraina.
Bangladesh terakhir menghadapi mati listrik besar pada November 2014 lalu. Kala itu sekitar 70 persen wilayah Bangladesh mati listrik selama hamper sepuluh jam.
