arnews – Polemik An Se Young dan Federasi Bulutangkis Korea (BKA) berbuntut panjang. Kini masalah kedua kbu melebar ke masalah keuangan.
An Se Young sebelumnya mengeritik pedas BKA dalam konferensi pers usai meraih medali emas putri Olimpiade Paris 2024.
Pebulutangkis 24 tahun itu mengungkit masalah penanganan cedera BKA yang kurang maksimal. Belakangan An Se Young juga mempermasalahkan aturan kerja salam sponsor kerja sama sponsor yang diklaim merugikan atlet.
Dalam wawancara kepada Yonhap News baru-baru ini, An Se Young juga membahas soal pembatasan sponsor yang bersifat personal. Hal ini dinilai merugikan atlet.
Saya rasa mestinya saya bisa mendapat sponsor finansial yang cukup dari bulutangkis meskipun tidak datang dari iklan,” kata An Se Young.
“Saya harap mereka tidak melarang kontrak personal atlet dengan sponsor. Mereka harus membukanya lebar-lebar. Hal ini dapat jadi motivasi tanpa diskriminasi. Jika semua diperlakukan sama, bukanlah itu justru diskriminasi terbalik?” Tambahnya.
An Se Young sendiri telah terikat kontrak dengan Samsung Life Insurance selama empat tahun terakhir. Jadi peraturan BKA tidak berlaku untuknya.
Selain itu, An Se Young juga mengkritik aturan BKA soal batasan gaji atlet. Federasi Korea diklaim membatasi gaji tahunan atlet hingga presentasi kenaikan gaji.
Berbagai tunjangan seperti uang hadiah kemenangan di kejuaraan bisa diberikan terpisah dari gaji tahunan. Namun, pendapatan iklan sudah termasuk dalam bonus pertandingan dan gaji tahunan.
Dilaporkan bahwa An Se Young mendapatkan gaji tahunan sebesar 50 juta won pada 2021 atau tahun pertamanya bergabung dengan pelatnas BKA. Kenaikan gaji hanya senilai tujuh persen setiap tahun hingga tahun ketiga.