arnews – Polri meyiagakan 7.000 aparat gabungan guna mengamankan puncak pelaksanaan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada November mendatang.
Asisten Operasi Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan pengamanan KTT G20 dilakukan mulai dari tingkat Mabes Polri sampai tingkat wilayah di Polda Bali, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Polda Jawa Timur.
“Dengan jumlah personel diploting sebanyak 5/746 dan cadangan anggota yang siap beroperasi sekitar 1.600,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9).
Agung mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah perlengkapan lain dalam rangka pengamanan KTT G20 seperti secdoor, X-ray, kendaraan khusus, kapal, dan helicopter.
Selain itu sejumlah kendaraan pengawalan serta kendaraan listrik juga telah disiapkan guna menyukseskan pelaksanaan G20. Pengamanan akan dilakukan Polri di lima Kawasan utama yang terletak di Bali.
“Kita prioritaskan dalam lima Kawasan Seminyak, Sanur, Jimbaran, Nusa Dua Utara, dan Nusa Dua Selatan,” katanya.
Polri juga telah melakukan indentifikasi terkait potensi gangguan dan ancaman dalam perhelatan KTT G20. Identifikasi itu dilakukan mulai dari sejak kedatangan delegasi sampai pada kegiatan diselenggarakan.
Menurutnya tim gangguan juga telah mengantisipasi gangguan bencana alam dan serangan yang terlihat seperti terorisme maupun yang tidak terlihat seperti gangguan siber.
Ia memastikan pihaknya akan melakukan sinergi dengan Paspampres, TNI, BNPB serta stakeholder lainnya yang berhubungan dengan pengamanan dalam rangka mengamankan G20.
“Kita juga sudah meyiapkan Posko di ITDC (command center untuk koordinasi semua stakeholder terkait,” tambahnya.
G20 ke-17 sendiri akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022.
KTT tersebut menjadi puncak dari proses dan usaha intensif seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups)
Anggota G20 terdiri Atas Afrika Selatan, Amerika Sekitat Arab Saudi, Argentina, Australia, Barsil, India. Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Cina, Turki, Dan Uni Eropa
