Alasan Kemenag Usul Biaya Haji Naik Jadi Rp105 Juta
arnews – Kementerian Agama (Kemenag) buka suara soal alasan mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2024 naik menjadi Rp105 juta per jemaah.
Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat mengungkapkan ada sejumlah alasan. Pertama, nilai tukar rupiah yang semakin lemah dari dolar Amerika Serikat (AS).
“Tahun 2023 kemarin kan satu dolar diangka Rp15.200. sekarang di angka Rp16 ribu per satu dolar,” katanya dikutip dari CNNindonesia.com, Jumat (17/11).
Alasan kedua, lanjut Arsad, adanya peningkatan layanan makan di Arab Saudi. Layanan makanan naik dari 66 kali menjadi 84 kali dengan rincian tiga kali makan selama 28 hari, hal itu katanya mempengaruhi biaya haji.
Arsad mengatakan dana Rp105 juta tersebut merupakan BPIH boaya dana haji secara keseluruhan.
BPIH terdiri dari komponen yakni biaya perjalanan ibadah haji yang harus dibayar jemaah serta nilai manfaat yang diperbolehkan dari optimalisasi setoran awal jemaah.
Untuk tahun ini, BPIH ditetapkan Rp90 juta, di mana jemaah dikasih biaya Rp50 juta atau 55 persen dari total tersebut. Sisanya sekitar Rp40 juta diambil dari manfaat.
“Untuk 2024, kita sedang bahas. isnyaAllah kita bisa merumuskan angka yang wajar. Berapapun angaknya itu lah yang akan menjadi BPIH. Dari BPIH tersebut, nanti kita juga akan tahu berapa Bipih atau biaya yang dibayar haji dan nilai manfaat yang diambil dari opimalisasi setoran awal jemaah haji,” katanya.